Cara Jitu Penyehatan & Penataan Ulang Organisasi yang Sakit Menahun dalam Perspektif SDM
Organisasi yang telah sakit menahun akibat permasalahan internal sering kali membutuhkan intervensi yang mendalam dan terarah untuk kembali sehat dan produktif. Dalam perspektif Sumber Daya Manusia (SDM), terdapat berbagai masalah yang sering terjadi, seperti bypass hierarki, senioritas berlebihan, perasaan berjasa yang menghambat regenerasi, campur tangan di luar tupoksi, praktik culas, lingkungan toxic, rangkap jabatan, hingga jabatan yang hanya digunakan sebagai status sosial. Berikut adalah beberapa cara jitu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut:
Reformasi Budaya Kerja
Organisasi yang sehat harus memiliki budaya kerja yang transparan, kolaboratif, dan adil. Untuk memulihkan organisasi yang terjebak dalam budaya toxic, penting dilakukan reformasi yang mengedepankan etika kerja profesional. Pelatihan integritas dan pembenahan sistem komunikasi internal adalah langkah awal untuk menghapus perilaku culas dan campur tangan di luar tupoksi.
Penguatan Sistem Hierarki & Tata Kelola yang Jelas
Bypass hierarki dan perasaan senioritas kerap kali menciptakan ketidakjelasan dalam alur komunikasi dan pengambilan keputusan. Penegasan hierarki dengan menata ulang struktur jabatan sesuai tupoksi, serta memastikan bahwa setiap anggota organisasi memahami batasan dan tanggung jawabnya, dapat membantu mencegah konflik peran dan otoritas. Sistem feedback yang terbuka bisa memperkuat proses ini, memberi ruang untuk transparansi dan partisipasi yang sehat.
Regenerasi & Penilaian Berbasis Kompetensi
Masalah senioritas dan perasaan berjasa sering kali menghambat regenerasi dan inovasi. Organisasi perlu menerapkan sistem penilaian kinerja yang berbasis kompetensi dan prestasi, bukan masa kerja atau status sosial. Hal ini bisa dilakukan dengan memperkenalkan program pengembangan SDM yang berkelanjutan, sehingga posisi jabatan diisi oleh individu yang benar-benar kompeten dan berkomitmen untuk membawa kemajuan bagi organisasi.
Penghapusan Jabatan Rangkap & Jabatan Sebagai Status Sosial
Rangkap jabatan sering kali menyebabkan konflik kepentingan, overload kerja, dan turunnya kualitas output. Organisasi harus mempertegas kebijakan agar setiap individu hanya memegang satu peran, sesuai dengan kapasitasnya. Selain itu, jabatan yang hanya digunakan sebagai status sosial perlu dihilangkan dengan cara menekankan pentingnya kontribusi nyata bagi organisasi, bukan sekadar simbol atau prestise.
Penegakan Etika Kerja & Pemberdayaan SDM
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dibutuhkan penegakan etika kerja yang kuat. Praktik culas dan intervensi di luar tupoksi dapat diatasi melalui pengawasan yang ketat dan evaluasi berkala. Pemberian sanksi yang tegas terhadap pelanggaran akan menciptakan efek jera. Di sisi lain, pemberdayaan SDM melalui pelatihan dan program mentorship dapat meningkatkan moral dan keterlibatan mereka dalam mencapai tujuan organisasi secara positif.
Manajemen Konflik & Fasilitasi Dialog Terbuka
Konflik antarindividu dan antarbagian sering muncul dalam organisasi yang sakit. Solusi jangka panjang adalah dengan membangun sistem manajemen konflik yang berbasis pada dialog terbuka. Membuat forum di mana setiap pegawai dapat menyuarakan pendapatnya secara konstruktif dan saling mendengarkan dapat mengurangi ketegangan dan meredam perilaku toxic yang berkembang.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, organisasi tidak hanya bisa sembuh dari "penyakit menahun," tetapi juga mampu menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing.
Komentar
Posting Komentar