Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Pentingnya Mengikuti Organisasi Mahasiswa (ORMAWA/ORMEK), Volunteer, Intership Bagi Mahasiswa

Gambar
Mengikuti organisasi mahasiswa (ormawa/ormek), menjadi volunteer, dan mengambil program magang (internship) sangat penting bagi mahasiswa karena memberikan berbagai manfaat yang tidak selalu didapatkan di dalam kelas. Berikut beberapa alasan mengapa kegiatan-kegiatan ini perlu diikuti oleh mahasiswa: 1. Pengembangan Soft Skills Mahasiswa yang aktif dalam organisasi atau volunteer memiliki kesempatan untuk mengembangkan soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, dan kemampuan memecahkan masalah. Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, di mana aspek interpersonal sering kali lebih dinilai dibandingkan dengan sekadar kemampuan teknis. 2. Jaringan Profesional Aktivitas di luar kelas seperti organisasi mahasiswa atau magang memungkinkan mahasiswa untuk memperluas jaringan, baik dengan sesama mahasiswa maupun dengan profesional di berbagai bidang. Relasi ini bisa sangat bermanfaat dalam mencari peluang kerja di masa depan. Jaringan yang kuat akan ...

Opini tentang Fenomena Organisasi & Narsistik dalam Perspektif Sumber Daya Manusia (SDM)

Gambar
Fenomena narsistik dalam organisasi, khususnya dari perspektif Sumber Daya Manusia (SDM), merupakan tantangan yang kompleks. Narsisme, yang sering diidentifikasi melalui perilaku berlebihan dalam mengejar pengakuan, rasa superioritas, serta kurangnya empati, dapat berdampak negatif pada proses manajemen SDM. Dalam konteks organisasi, perilaku narsistik tidak hanya memengaruhi individu yang terlibat langsung, tetapi juga berdampak pada iklim kerja, produktivitas, serta kesejahteraan karyawan secara keseluruhan. Dari perspektif SDM, individu yang narsistik, terutama jika berada dalam posisi kepemimpinan, dapat mengganggu banyak aspek dalam pengelolaan sumber daya manusia. Pemimpin narsistik sering kali mengabaikan proses manajemen yang berbasis meritokrasi dan objektivitas. Mereka cenderung memprioritaskan pencapaian pribadi dibandingkan pengembangan bakat dan potensi tim. Ini bisa menciptakan ketidakadilan dalam sistem penghargaan dan promosi, di mana loyalitas kepada pemimp...

Cara Jitu Penyehatan & Penataan Ulang Organisasi yang Sakit Menahun dalam Perspektif SDM

Gambar
Organisasi yang telah sakit menahun akibat permasalahan internal sering kali membutuhkan intervensi yang mendalam dan terarah untuk kembali sehat dan produktif. Dalam perspektif Sumber Daya Manusia (SDM), terdapat berbagai masalah yang sering terjadi, seperti bypass hierarki , senioritas berlebihan, perasaan berjasa yang menghambat regenerasi, campur tangan di luar tupoksi, praktik culas, lingkungan toxic, rangkap jabatan, hingga jabatan yang hanya digunakan sebagai status sosial. Berikut adalah beberapa cara jitu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut: Reformasi Budaya Kerja Organisasi yang sehat harus memiliki budaya kerja yang transparan, kolaboratif, dan adil. Untuk memulihkan organisasi yang terjebak dalam budaya toxic, penting dilakukan reformasi yang mengedepankan etika kerja profesional. Pelatihan integritas dan pembenahan sistem komunikasi internal adalah langkah awal untuk menghapus perilaku culas dan campur tangan di luar tupoksi. Penguatan Sistem Hierarki ...

Organisasi & Hirarki: Pengembangan SDM sebagai Individu Profesional Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)

Gambar
Dalam dunia organisasi, hirarki dan tugas pokok serta fungsi (tupoksi) memiliki peran penting dalam mengarahkan sumber daya manusia (SDM) untuk menjadi individu profesional yang kompeten. Pengembangan SDM di sebuah organisasi tak hanya sebatas peningkatan kemampuan teknis, melainkan juga pemahaman yang lebih mendalam tentang peran dan tanggung jawab masing-masing individu dalam struktur hirarkis. Hirarki Sebagai Landasan Kedisiplinan dan Tata Kelola Dalam organisasi, hirarki menetapkan batas-batas tanggung jawab serta alur komunikasi yang jelas antara berbagai tingkatan. Hal ini penting untuk memastikan koordinasi dan pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien. Namun, hirarki yang baik bukan sekadar struktur otoritas, melainkan juga mekanisme pengembangan SDM di mana setiap individu dapat belajar dari posisi yang lebih tinggi atau sebaliknya, memberikan kontribusi dan inovasi untuk kinerja yang lebih baik. Pemimpin dalam hirarki seharusnya bertindak sebagai mentor yang ...

Lepas dari Jeratan Gelar dan Keturunan: Menuju SDM yang Insan Kamil dan Kompetitif

Gambar
Di tengah arus perubahan zaman, banyak tantangan yang dihadapi oleh umat Muslim, khususnya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif. Salah satu tantangan yang kerap muncul adalah kecenderungan masyarakat mengagungkan gelar dan keturunan tertentu seperti "ustadz," "kyai," "haji," atau "habib" sebagai tolak ukur kehormatan atau kepemimpinan. Meskipun gelar-gelar tersebut memiliki nilai historis dan religius, ketergantungan pada status ini kerap menjadi penghambat dalam pengembangan SDM yang sejati, yakni insan kamil yang holistik, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Problematisasi Gelar dan Keturunan Penghormatan terhadap orang yang memiliki gelar atau berasal dari keturunan tertentu memang wajar. Namun, masalah muncul ketika masyarakat secara berlebihan menggantungkan standar keilmuan, moral, dan kepemimpinan pada gelar-gelar tersebut. Kecenderungan ini sering kali membuat ruang bagi mereka yang tidak me...

Dinamika Dosen (Perspektif SDM) dalam Mengajar Independen atau Team Teaching

Dalam dunia pendidikan tinggi, metode pengajaran memainkan peran penting dalam memastikan efektivitas transfer ilmu kepada mahasiswa. Salah satu aspek yang menarik untuk dibahas adalah dinamika pengajaran antara metode mengajar independen dan team teaching dari perspektif Sumber Daya Manusia (SDM). Pengajaran Independen: Keunggulan dan Tantangan Mengajar secara independen, di mana seorang dosen bertanggung jawab penuh atas seluruh materi ajar dan interaksi dengan mahasiswa, sering kali dianggap sebagai metode tradisional. Dosen yang memilih metode ini memiliki kendali penuh atas struktur pengajaran, metode evaluasi, dan dinamika kelas. Dari perspektif SDM, ini mencerminkan otonomi dan kemandirian dosen, yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kreativitas dan keahlian mereka tanpa intervensi dari pihak lain. Namun, tantangan utama dalam pengajaran independen adalah beban kerja yang besar. Dosen harus menyusun silabus, mengajar, mengevaluasi, dan memberikan umpan balik secara man...